IDEOLOGI
Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan yang menjadi landasan pemikiran manusia dalam membangun suatu peradaban, peradaban dalam lingkup ini dapat di pahami sebagai keadaan atau kebiasaan manusia yang menjadi ciri khas kumpulan manusia itu sendiri.
Oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.
Terhadap pengertian diatas dapat dipahami bahwa Ideologi sejalan dengan visi, visi adalah serangkaian rumusan gagasan yang akan dilakukan. Hal ini adalah pembentuk karakter utama dari suatu atau bahkan beberapa Bangsa. Dengan Ideologi kita dapat membedakan kelompok manusia berdasarkan kebiasaan, perilaku dan budayanya.
Beberapa jenis Ideologi yang biasa kita jumpai baik dalam pelajaran di sekolah maupun dalam pidato, seminar kebangsaan mempunyai meskipun mempunyai pengetian yang berbeda-beda akan tetapi intinya sama yaitu tentang cara pandag manusia/masyarakat terhadap sesuatu yang kemudian menjadi dasar dalam metutuskan tindakan dan sikap terhadap suatu objek. Sosialisme misalnya, istilah ini muncul pada Tahun 1872 yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang mengikuti Robert Owen sebagai pemikir utama atas ideologi sosialisme utopis. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme )
Beberapa jenis Ideologi yang biasa kita jumpai baik dalam pelajaran di sekolah maupun dalam pidato, seminar kebangsaan mempunyai meskipun mempunyai pengetian yang berbeda-beda akan tetapi intinya sama yaitu tentang cara pandag manusia/masyarakat terhadap sesuatu yang kemudian menjadi dasar dalam metutuskan tindakan dan sikap terhadap suatu objek. Sosialisme misalnya, istilah ini muncul pada Tahun 1872 yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang mengikuti Robert Owen sebagai pemikir utama atas ideologi sosialisme utopis. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme )
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. "Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua. Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada pasar atau perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan peran negara dalam membangun sosialisme. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme )
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa diantara berbagai revolusi yang terjadi di dunia selalu dilatarbelakangi oleh perjuangan ideologis, yang menuntut adanya perubahan struktur sosial masyarakat dengan harapan adanya keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Seperti misalnya fasisme di Jerman dengan cita-cita kepemimpinan yang absolut dengan prinsip kepatuhan tanpa pengecualian (Wikipedia bahasa Indonesia) dengan menggunakan militer sebagai alat untuk mempertahankan atau sebagai benteng kekuasaan, berdalih melawan musuh-musuh yang akan menghancurkan kekuasaan, dalam hal ini yang menjadi musuhnya adalah kelompok masyarakat lain yang berbeda prinsip pandangan atau ideologi di manapun berada, sehingga timbul semangat ekspansi wilayah dengan kekerasan yang menimbulkan peperangan.
Peperangan yang terjadi dalam lingkup facisme merupakan sebuah kondisi yang seharusnya dilakukan sebagai upaya penyelarasan ideologi dengan alasan kestabilan tatanan kehidupan masyarakat dan tidak akan berhenti sebelum kelompok masyarakat yang berprinsip atau berideologi lain telah ditiadakan, akibatnya hak-hak individu akan hilang dan harus disesuaikan atau sejalan dengan ideologi kepemimpinan yang berkuasa.
Berbagai macam faktor yang mendasari lahirnya beragam ideologi diantara faktor tersebut merupakan sebuah kesatuan sistem yang menjadi kebutuhan mendasar bagi kelangsungan hidup, hak-hak dan kebutuhan rasa aman masyarakat, dalam hal mempertahankan kehidupan masyarakat yang seharusnya atau sejahtera tentu harus ditopang dengan kemampuan ekonomi yang ideal dan stabil terlebih ketika melihat sifat dasar masyarakat yang menginginkan sesuatu yang lebih dalam hal pemenuhan kebutuhan perekonomian.
To be continued.....
Seperti misalnya fasisme di Jerman dengan cita-cita kepemimpinan yang absolut dengan prinsip kepatuhan tanpa pengecualian (Wikipedia bahasa Indonesia) dengan menggunakan militer sebagai alat untuk mempertahankan atau sebagai benteng kekuasaan, berdalih melawan musuh-musuh yang akan menghancurkan kekuasaan, dalam hal ini yang menjadi musuhnya adalah kelompok masyarakat lain yang berbeda prinsip pandangan atau ideologi di manapun berada, sehingga timbul semangat ekspansi wilayah dengan kekerasan yang menimbulkan peperangan.
Peperangan yang terjadi dalam lingkup facisme merupakan sebuah kondisi yang seharusnya dilakukan sebagai upaya penyelarasan ideologi dengan alasan kestabilan tatanan kehidupan masyarakat dan tidak akan berhenti sebelum kelompok masyarakat yang berprinsip atau berideologi lain telah ditiadakan, akibatnya hak-hak individu akan hilang dan harus disesuaikan atau sejalan dengan ideologi kepemimpinan yang berkuasa.
Berbagai macam faktor yang mendasari lahirnya beragam ideologi diantara faktor tersebut merupakan sebuah kesatuan sistem yang menjadi kebutuhan mendasar bagi kelangsungan hidup, hak-hak dan kebutuhan rasa aman masyarakat, dalam hal mempertahankan kehidupan masyarakat yang seharusnya atau sejahtera tentu harus ditopang dengan kemampuan ekonomi yang ideal dan stabil terlebih ketika melihat sifat dasar masyarakat yang menginginkan sesuatu yang lebih dalam hal pemenuhan kebutuhan perekonomian.
To be continued.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar